DPMPTSP Kabupaten Bekasi

Deskripsi

Berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia (khususnya Permendag No. 20 Tahun 2014 beserta perubahannya dan regulasi OSS RBA ), Rekomendasi Izin Minuman Beralkohol adalah dokumen verifikasi teknis yang diterbitkan oleh instansi pembina (Dinas Perdagangan/Pariwisata) sebagai persyaratan mutlak sebelum izin usaha perdagangan minuman beralkohol (SIUP-MB) diterbitkan secara efektif.

Berikut adalah deskripsi lengkap mengenai rekomendasi tersebut:

1. Fungsi dan Tujuan Rekomendasi
Rekomendasi ini bukan sekedar formalitas administrasi, melainkan instrumen kendali pemerintah untuk:

Zonasi: memutar lokasi penjualan tidak berdekatan dengan tempat ibadah, sekolah, atau rumah sakit.
Legalitas Sumber: pelaku usaha mendapatkan pasokan dari distributor resmi yang sah (berizin IT-MB atau Distributor).
Kesesuaian Jenis: mengedit golongan minuman (A, B, atau C) sesuai dengan kategori tempat usaha (misal: Bar, Restoran Bintang 3-5, atau Hotel).

Dasar Hukum

1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/P ER/4/2014 tentang Pengendalian dan
Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2019 tentang Perubahan Keenam Atas Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 20/M-Dag/ Per/4/2014;

2. Peraturan Bupati Bekasi Nomor 36 Tahun 2024 tentang Kewenangan, Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perdagangan;

3. Keputusan Bupati Bekasi Nomor HK.02.02/KEP.585-DPMPTSP/2022 tentang Tim Koordinasi
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di Kabupaten Bekasi.

Persyaratan Pelayanan

Persyaratan untuk mendapatkan Rekomendasi Izin Minuman Beralkohol (sebagai dasar publikasi SIUP-MB) sangat ketat dan melibatkan verifikasi administrasi serta teknis di lapangan. Hal ini disebabkan aktivitas ini termasuk dalam kategori Risiko Tinggi dalam sistem OSS RBA.

Berikut adalah rincian persyaratan yang harus dipenuhi:

1. Persyaratan Administrasi (Dokumen Legalitas)
NIB (Nomor Induk Berusaha): Pastikan bidang usaha (KBLI) sudah sesuai, misalnya:

47221: Perdagangan Eceran Minuman Beralkohol (Toko khusus).
56301: Bar / Rumah Minum.
56101: Restoran (Bintang 3, 4, atau 5).
NPWP Perusahaan: Dokumen pajak badan usaha yang masih aktif.
Akta Pendirian Perusahaan: Beserta pengesahan dari Kemenkumham (untuk badan usaha).

Dokumen Lokasi: Sertifikat Tanah/IMB/PBG dan Surat Perjanjian Sewa (jika tempat usaha menyewa).

2. Persyaratan Kerjasama (Rantai Pasok)
Minuman beralkohol tidak boleh dibeli dari pasar bebas, melainkan harus dari distributor resmi. Persyaratannya meliputi:

Surat Penunjukan (Letter of Intent/Appointment): Surat resmi dari Distributor (IT-MB atau Distributor utama) yang menyatakan bahwa perusahaan Anda ditunjuk sebagai sub-distributor atau pengecer.
Fotokopi Izin Distributor: Lampiran SIUP-MB milik distributor sebagai bukti legalitas pemasok.

3. Persyaratan Teknis dan Zonasi
Ini adalah poin paling krusial yang menentukan apakah rekomendasi akan diterbitkan atau ditolak oleh Dinas Teknis setempat:

Denah Lokasi (Layout): Menunjukkan posisi tempat penyimpanan dan area penjualan.

Persyaratan Jarak (Zonasi): Lokasi tidak boleh berada dalam radius tertentu (biasanya minimal 100-500 meter, tergantung Perda) dari:

Tempat Ibadah.
Lembaga Pendidikan (Sekolah/Kampus).
Rumah Sakit.
Sertifikat Klasifikasi (Khusus Restoran/Hotel): Untuk menjual Golongan B dan C, restoran harus memiliki sertifikat klasifikasi (misal: Restoran Talam Kencana atau Hotel Bintang).

Sistem Mekanisme Prosedur

Pengajuan: Eksportir/Penjual mengajukan izin melalui portal OSS.
Verifikasi Dokumen: Dinas Perdagangan dan Pariwisata memeriksa kelengkapan data di sistem.
Tinjau Lapangan (Audit Lapangan): Tim teknis dari gabungan instansi (Dinas, Satpol PP, dll) melakukan pengecekan fisik ke lokasi untuk memastikan terpenuhinya kriteria zonasi.
Berita Acara Pemeriksaan (BAP): Tim teknis menyusun BAP hasil kunjungan.
Penerbitan Rekomendasi: Jika disetujui, surat rekomendasi diunggah ke OSS sehingga SIUP-MB dapat terbit.

Jangka Waktu Penyelesaian

Verifikasi Dokumen: 1–3 hari kerja.
Tinjau Lapangan: 3–5 hari kerja setelah dokumen lengkap.
Penerbitan Rekomendasi: 1–2 hari kerja setelah kunjungan lapangan.
Estimasi Total: Sekitar 7–14 hari kerja , tergantung pada kecepatan koordinasi tim teknis di daerah masing-masing.

Produk Layanan

Dalam konteks perizinan usaha di Indonesia, Produk Layanan Rekomendasi Izin Minuman Beralkohol adalah dokumen legal formal (output) yang diterbitkan oleh instansi teknis (biasanya Dinas Perdagangan atau Dinas Pariwisata daerah) sebagai pernyataan kelayakan bagi seorang pelaku usaha untuk memperdagangkan minuman beralkohol.

Berdasarkan klasifikasi dalam sistem OSS RBA , produk layanan ini terbagi menjadi beberapa kategori dokumen sesuai dengan jenis usaha Anda:

1. Rekomendasi Penjual Eceran (Minuman Golongan A)
Produk ini ditujukan bagi toko, minimarket (di daerah tertentu), atau outlet khusus yang menjual minuman beralkohol golongan A (kadar etanol up to 5%, seperti bir).

Target: Toko eceran.
Fungsi: Sebagai dasar penerbitan izin penjualan eceran di sistem OSS.

2. Rekomendasi Penjualan Langsung untuk Diminum di Tempat (On-Premise)
Ini adalah produk layanan yang paling sering diproses. Dokumen ini menyatakan kelayakan sebuah tempat usaha untuk menyajikan minuman beralkohol golongan A, B, dan C.

Target: Hotel Bintang, Restoran Bintang, Bar, Pub, atau Klub Malam.
Cakupan Dokumen: Mencantumkan jenis yang diizinkan (misal: "Disetujui untuk Golongan A, B, dan C").

3. Surat Rekomendasi Teknis (Dokumen Fisik/Digital)
Wujud nyata dari produk layanan ini biasanya berupa Surat Rekomendasi yang berisi butir-butir pernyataan:

Identitas Pelaku Usaha: Nama perusahaan dan alamat gudang/outlet.
Hasil Verifikasi Lapangan: Pernyataan bahwa lokasi telah sesuai zonasi (jauh dari sekolah/tempat ibadah).
Hasil Verifikasi Rantai Pasok: Pernyataan kontrak bahwa kerjasama dengan distributor telah valid.
Masa Berlaku: Menyesuaikan dengan validitas izin operasional pariwisata atau kontrak distributor.